This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

TEXT

Kamis, 28 Oktober 2010

5 Hal Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan di Twitter


Jakarta - Twitter merupakan situs mikroblogging yang paling populer di Indonesia. Bahkan pengguna twitter di Indonesia menduduki urutan ke-2 dari atas.

Hingar bingar yang terjadi di blog 140 karakter ini tak jarang menjadi berita heboh. Misalnya saja saat seorang aktris yang marah-marah melalui twitter dan menjadi perhatian publik.

Layaknya media sosial lainnya, ada norma-norma yang harus diikuti agar followers Anda tidak menghujat atau bahkan kabur. Berikut ini hal-hal yang sebaiknya tidak di-tweet, seperti yang dikutip dari pcmag.

1. Jangan mengatakan apapun yang bisa membuat Anda dipecat atau sulit mendapatkan pekerjaan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa twitter adalah ruang publik, sekali Anda memposting sesuatu yang buruk, maka Anda tidak akan tahu respon dari orang yang mem-follow Anda.

2. Jangan nge-tweet lebih dari lima kali dalam satu jam, apalagi isi tweet mengomentari orang lain atau mengeluh. Followers Anda akan merasa terganggu karena timeline-nya penuh dengan sumpah serapah Anda.

3. Jangan membalas setiap kali orang lain nge-tweet. Sebagian orang hanya ingin mengungkapkan yang ia rasakan di hatinya tanpa menginginkan tanggapan dari orang lain.

4. Jangan me-retweet sesuatu tanpa me-mention orang yang pertama kali nge-tweet. Berikanlah kredit kepada mereka yang menulis lebih dulu.

5. Jangan memohon agar orang lain untuk mem-follow Anda. Bila tweet Anda menarik, maka Anda akan mendapatkan followers yang diinginkan.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Internet Sehat

7 tips keamanan online untuk anak usia 2-10 tahun:

1. Lakukan komunikasi terbuka dan positif dengan anak. Penting untuk selalu bicara dengan mereka tentang komputer dan bersifat terbuka menanggapi pertanyaan-pertanyaan dan keingintahuan mereka.
2. Anak-anak dalam usia ini perlu didampingi saat mereka online. Duduk di sebelahnya untuk memperhatikan aktivitas mereka.
3. Tetapkan aturan yang jelas terkait penggunaan internet.
4. Pastikan anak tidak mengobral informasi personal seperti nama lengkap, alamat, nomor telepon, atau password kepada kenalan online mereka.
5. JIka sebuah situs mengharuskan anak menginputkan nama untuk mempersonalisasi konten web, bantu anak membuat nickname yang tidak mengandung informasi personal.
6. Gunakan family safety tools untuk membuat profile yang pantas untuk masing-masing anggota keluarga dan untuk membantu mereka memfilter internet. Bantu anak menangkal window pop-up yang mengganggu, dengan pop-up blocker yang biasanya tersedia di browser.
7. Semua anggota keluarga harus bisa menjadi panutan untuk anak yang baru saja mengenal internet.

Kamis, 21 Oktober 2010

Twitter Jago Memprediksi Saham?

Washington - Pergerakan harga saham terkadang ini sangat liar. Analisa teknikal bahkan kadang-kadang meleset karena pergerakan berita yang luar biasa cepat. Sebuah penelitian menunjukkan situs mikro jejaring sosial Twitter ternyata bisa membantu memrediksi pergerakan harga saham.

Setidaknya itulah hasil penelitian para peneliti di Indiana University-Bloomington's School of Informatics and Computing. Mereka menganalisa lebih dari 9,8 juta 'tweets' dari 2,7 juta pengguna layanan micro-blogging selama 10 bulan pada tahun 2008.

Mereka menghitung 'mood publik yang kolektif' melalui tweets dan kemudian membandingkannya dengna nilai saham pada penutupan perdagangan. Hasilnya, mereka menemukan hubungan antara nilai indeks Dow Jones dan sentimen publik.

"Kami menemukan ada akurasi 87,6% dalam memrediksi perubahan kenaikan dan penurunan indeks Dow Jones Industrial Average pada penutupan perdagangan," ujar ohan Bollen, dari associate professor dari Universitas Indiana, seperti dikutip dari AFP, Kamis (21/10/2010).

Studi sebelumnya menemukan adanya hubungan antara trafik twitter dan kegagalan ataupun kesuksesan film box office. Namun studi dari Universitas Indiana diyakini merupakan sturi pertama yang mengkaitkan Twitter dengan Wall Street.

Universitas Indiana menyatakan, para peneliti menggunakan dua alat yakni OpinionFinder dan Google's Profile of Mood States (GPOMS) untuk menganalisa isi dari pesan Twitter. Para peneliti kemudian membandingkan mood publik itu dengan nilai penutupan indeks Dow Jones.

Bollen mengatakan, indeks ketenangan terlihat menjadi prediktor yang baik untuk melihat apakan indeks Dow Jones naik atau turun dalam 2 atau 6 hari kemudian. Ia menambahkan, mood publik yang diekspresikan di Twitter yang diposting oleh jutaan orang dalam basis harian berfluktuasi dalam beberapa waktu.

"Fluktuasi itu, paling tidak salah satu indikator yang kita monitor --disebut mood, ketenangan vs kepanikan -- sebenarnya berhubungan dengan nilai indeks Dow Jones Industrial Average," ujarnya.

"Ini cukup mengejutkan bagi kami karena kami berpikir mood akan mengikuti indeks Dow Jones, dalam pengertian jika Dow Jones naik, orang-orang gembira, jika ia turun orang-orang sedih. Tapi ternyata terbalik bahwa pergerakan mood publik secara nyata mendahului 3-4 hari sebelum pergerakan kenaikan atau penurunan indeks Dow Jones," imbuhnya.

Sabtu, 24 Juli 2010

Kerajaan Holing/Kalingga



Kalingga adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu di Jawa Tengah, yang pusatnya berada di daerah Kabupaten Jepara sekarang. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumber Tiongkok. Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya.

Putri Maharani Shima, Parwati, menikah dengan putera mahkota Kerajaan Galuh yang bernama Mandiminyak, yang kemudian menjadi raja kedua dari Kerajaan Galuh.

Maharani Shima memiliki cucu yang bernama Sanaha yang menikah dengan raja ketiga dari Kerajaan Galuh, yaitu Brantasenawa. Sanaha dan Bratasenawa memiliki anak yang bernama Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal di tahun 732 M, Sanjaya menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Kalingga Utara yang kemudian disebut Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno.

Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban.

Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kalingga Selatan atau Bumi Sambara, dan memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Selasa, 29 Juni 2010

Waspadai Ranjau Cinta yang Tersebar di Internet



Internet dengan segala kemudahannya seakan-akan mampu menyediakan akses untuk mendapatkan cinta. Melalui situs sosial yang sedang banyak digunakan masyarakat, banyak individu mencoba peruntungannya untuk mencari calon pasangan. Namun, internet dengan segala kemudahannya juga memiliki sisi tajam. Cukup banyak pasangan yang berkenalan dan memiliki kisah cinta melalui internet.

Meskipun demikian, ada pula kasus ketika cinta via Internet mendatangkan malapetaka. “Nt, seorang gadis ABG yang dilaporkan hilang sejak Sabtu (6/2/2010) malam hingga Senin malam ini, belum juga ditemukan. Ia diduga dibawa pergi salah satu teman pria yang dikenalnya melalui jejaring sosial Facebook” (Sumber: Kompas)

Banyak yang berpendapat bahwa sebuah hubungan idealnya dilakukan secara langsung, tidak melalui layar computer. Namun bagaimana dengan hubungan cinta via internet yang saat ini sudah banyak dilakukan masyarakat? King, Ausin-Oden, dan Lohr (2009) menjelaskan bahwa dalam setiap hubungan pada dasarnya semua individu memiliki kecenderungan untuk mencari reward (ganjaran / akibat) yang positif. Jika usaha yang dilakukan tidak sebanding dengan reward yang diterima, maka biasanya hubungan tersebut akan berakhir.

Seperti saat salah satu pihak merasa bahwa apa yang dilakukan untuk menyenangkan pihak lain hanyalah sebuah hal yang sia-sia. Pasangan justru tidak mengapresiasi segala yang telah dilakukan, bukan kasih sayang yang diperoleh tapi hanya respon dingin yang diterima. Hal tersebut tidak hanya terjadi di dunia nyata, di dunia maya pun hal tersebut berlaku. Oleh karena itu King dkk berpendapat bahwa hubungan yang terjalin via internet tidak jauh berbeda dengan yang terjalin di dunia nyata.

Melalui penelitiannya, Scramaglia (2002) menemukan bahwa mereka yang menjalin hubungan melalui internet memiliki tingkat keintiman serta kepercayaan yang lebih besar dibandingkan mereka yang berhubungan di dunia nyata. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Pornsakulvanich, Haridakis, dan Rubin (2008) yang menjelaskan bahwa pengguna media internet menunjukkan tingkat self-disclosure atau tingkat keterbukaan yang tinggi kepada pasangan online-nya. Hal tersebut bisa saja muncul dengan anggapan bahwa akan lebih mudah untuk kita menceritakan sesuatu kepada orang asing yang tidak akan kita temui. Pornsakulvanich (2008) juga menjelaskan bahwa keterbukaan dengan pasangan akan membuat hubungan yang dijalankan semakin baik.

Meskipun demikian, Scramaglia (2002) menemukan bahwa hubungan yang dimulai via internet kebanyakan tidak bertahan lama. Hayhoe (dalam Scramaglia, 2002) menjelaskan bahwa 70 % pasangan di Australia yang memulai hubungannya via internet hanya bertahan selama beberapa bulan. Sedangkan di Itali, jumlah tersebut meningkat menjadi 80 % saat pasangan melakukan ‘kopi darat’ atau bertemu dengan pasangan internetnya. Sayang sekali saya tidak bisa menemukan studi yang menjelaskan hal tersebut di Indonesia.

Hal lain yang saya temukan adalah mengenai karakteristik dari mereka yang memulai hubungan via internet. Scramaglia (2002) yang melakukan penelitiannya di Itali dengan subyek penelitian pria dan wanita usia 16 sampai 34 tahun menemukan bahwa 54% dari mereka yang memulai hubungan hubungan via internet adalah pelajar dan 32% dari mereka merupakan pekerja. Hampir seluruh partisipan pernah menjalani pendidikan di SMA. Latar belakang mereka pun bervariasi, dari berbagai kelas sosial dan berbagai level pekerjaan. Empat puluh persen di antara mereka masih melajang (single), 38 % sudah bertunangan, tinggal bersama pasangan, menikah, atau seudah bercerai.

Saya sering mendengar pendapat bahwa yang menggunakan internet adalah individu yang ‘kuper’, tidak punya teman, dan sebagainya. Pendapat tersebut juga dikemukakan Caplan; Morahan-Martin dan Schumacher (dalam Pornsakulvanich, 2008). Mereka menemukan bahwa orang-orang yang kesepian lebih banyak menggunakan internet dibanding mereka yang tidak kesepian. Interaksi online menurut orang-orang kesepian dirasa lebih ‘aman’ dan rewarding dibanding interaksi sosial didunia nyata. Hal tersebut tidak sesuai dengan penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan Scramaglia (2002), ia menemukan bahwa 60% dari mereka memiliki banyak teman dan hanya 8 % dari mereka yang tidak memiliki banyak teman.

Seperti kutipan di awal tulisan ini, tidak bisa dipungkiri bahwa facebook tampaknya merupakan salah satu situs sosial yang sedang populer saat ini. Melalui facebook juga muncul rasa ketertarikan dan mungkin perasaan suka. Satu fakta atau ‘tips’ yang saya temukan adalah individu yang membuat profil yang melebih-lebihkan penampilan (seperti memasang foto orang lain), melebih-lebihkan status ternyata lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan kekasih via internet. Hal lain yang dianggap mengganggu dan sering terjadi di banyak teman wanita saya adalah kiriman pesan (message) melalui inbox, wall, ataupun email yang isinya mengajak kenalan dan berharap mendapat tanggapan (Witty, 2008).

Saya memang tidak mempunyai data tentang jumlah pasangan yang memulai hubungan via internet. Namun tidak dapat dipungkiri, bahwa internet memang memberi banyak kemudahan, tidak terkecuali dalam hubungan romantis. Jika berkaca pada kasus diawal tulisan ini, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan internet sehingga terhindar dari kasus yang tidak diinginkan seperti di atas.

-